WE ARE MOSLEM

assalamualaikum,wr,wb........ selamat datang di blog saya,saya senang sekali mendapat silaturrahmi dari anda,semoga silaturrahmi ini mendapat keberkahan dari Allah untuk saya dan juga anda.terimakasih wassalamualaikum.wr.wb

Rabu, 27 Agustus 2008

syukuran kehamilan 4 bulan

ketika suatu hari saya mendapatkan kesempatan mengisi acara di suatu syukuran kehamilan 4 bulan,saya sempat bingung memilih tema yang akan saya sampaikan .karena yang saya tahu memang tidak ada ayat qur'an ataupun hadits yang mengajarkan syukuran kalau usia kandungan genap berusia 4 bulan.

yang saya tahu hanya  di usia kehamilan itu mulai ditiupkannya ruh,di tetapkan ajal.rizki dan taqdirnya.

mungkin karena itulah kemudian orang mengadakan syukuran pada usia kehamilan 4 bulan dengan  doa dan harapan,mudah-mudahan ruh yang ditiupkan,rizki yang diberikan, ajal yang di tentukan serta taqdir yang di tetapkan semuanya mengarah kepada kebaikan.

dan apabila selama ini musik klasik disinyalir dapat mempengaruhi perkembangan otak bayi, bagaimana apabila yang diperdengarkan kepada bayi adalah ayat -ayat qur'an yang merupakan wahyu dari sang pencipta bayi itu ? tentu anda dapat menjawabnya sendiri.

semasa bayi di dalam kandungan sering seringlah perdengarkan wahyu Allah [ Al-Qur'an] tersebut,selain berpahala untuk diri sendiri insaallah juga berpengaruh positif pada diri pribadi dan juga janin yang berada dalam kandungan kita.Insyaallah

wallahu a'lam bishowab. 

Label:

Sabtu, 23 Agustus 2008

Sapu tangan itu................

suatu hari ditahun 70 an seorang anak perempuan siswa suatu SMP di bilangan Jakarta Timur, sedang menunggu Bus Mayasari Bakti jurusan kmp melayu-Blok M. Dengan pakaian yang lusuh dan muka yang kusut karena lapar dan ngantuk.Maklum di sekolah habis olah raga dan bus yang lewat selalu penuh ,jadi menunggu bus yang lama dalam keadaan lelah ,lapar dan ngantuk membuatnya semakin suntuk. Akhirnya...setelah lama menunggu,bus pun datang ,walau tetap penuh namun paling tidak masih bisa masuk . Si anak perempuan itupun berdiri bergelantungan di bawah ketiak para penumpang, sambil berdesakan.Tiba di cawang atas,seorang penumpang yang duduk tepat didepan nya turun,kesempatan ini tidak disia- siakan sianak perempuan untuk menggantikan tempat duduk penumpang tadi hup...alhamdulillah batin si anak mendapatkan tempat duduk paling depan dekat pintu masuk .  bus pun kembali meluncur namun perlahan,maklum kota jakarta walau tahun 70 an tetap saja macet. Angin sepoi sepoi yang masuk lewat pintu masuk bis luar biasa nikmatnya membuat si anak benar benar tidak dapat menahan kantuk yang datang. Dengan selembar sapu tangan untuk menutupi mukanya agar tidak kelihatan kalau dia tertidur , dan tentu saja agar tidak terlihat ada air yang mnetes dari mulutnya,si anak menempelkan kuat-kuat sapu tangan itu ke mukanya.. brrrrrrrrr....entah sudah berapa detik......., menit.......... atau jamkah...si anak tertidur,tiba-tiba dia di kejutkan oleh teriakan penumpang karena bis berhenti secara mendadak, tentu saja hal itupun membuat diri si anak merosot dari tempat duduknya dan terjatuh dipintu masuk yang sesak oleh penumpang. Huh!!! semua penumpang berteriak mengumpat,tak ketinggalan si anak itupun mengumpat dalam hati,bukan karena kesal atau apa tapi karena malu,maluuuuuuuuuuuuu sekali,dia yang sedang asik terbuai mimpi harus jatuh menimpa penumpang lain,yang dia tidak sadar dengan suasana yang sedang terjadi.  rupanya sedang terjadi kecelakaan hanya berjarak beberapa meter dari bus yang ditumpanginya.Para penumpang berebut melongok ke jendela ingin melihat apa yang sedang terjadi...,namun si anak yang baru terjaga dari kantuknya sedang mencari cari sesuatu......... apa ya.......? owh... rupanya dia mencari cari sapu tangan yang tadi digunakan untuk menutup wajahnya.... kemana ya...? sedikit demi sedikit,satu persatu kendaraan yang lalu lalang kembali lancar,buspun kembali melaju,si anak sudah terobati rasa kantuknya,kini si anak dalam keadaan tersadar penuh sedang berbicara dengan teman sebangkunya....apa yang dibicarakan...? lawan bicaranya menunjuk nunjuk ke arah belakang...dan sianak kelihatan celingukan mengikuti arah yang ditunjuk oleh lawan bicaranya,namun tidak menemui apa yang dicari. Bus kembali berhenti untuk mengambil penumpang. kondektur dari arah belakang turun dan naik lagi ke bus melalui pintu masuk depan dan................  ketika kondektur berdiri di depan pintu masuk bis ,si knek menggunakan ikat kepala dari sapu tangan , dan ternyata sapu tangan itu..... sapu tangan itu........  [nostalgia di bus Mayasari Bakti jrsn Kmp melayu-Blok M thn 70 an]

Label:

ayat Qur'an dalam Cromosom manusia

DR.ZUB Says:  September 2nd, 2006 at 2:51 pm  Penjabaran Surah Fushshilat ayat 5 Versi: DR. Zubaidah Kamal (Indonesia) Dengan versi Dr. Ahmad Khan, lulusan Summa Cumlaude dari Duke University, Amerika Serikat

Setelah membaca, mengutip artikel yang disampaikan oleh DR. Ahmad Khan melalui internet yang berjudul “AYAT SUCI DI DALAM KROMOSOM MANUSIA”, maka tertariklah saya untuk menambahkan temuan-temuan dalam penjabarannya. Untuk ini marilah kita melihat hasil penjabaran oleh DR. Ahmad Khan sebagai berikut :

AYAT SUCI DI DALAM KROMOSOM MANUSIA Seorang ilmuwan yang penemuannya sehebat Gallileo, Newton dan Einstein yang berhasil membuktikan tentang keterkaitan antara Al Qur’an dan rancang struktur tubuh manusia adalah Dr. Ahmad Khan. Dia adalah lulusan Summa Cumlaude dari Duke University. Walaupun ia ilmuwan muda yang tengah menanjak, terlihat cintanya hanya untuk Allah dan untuk penelitian genetiknya. Ruang kerjanya yang dihiasi kaligrafi, kertas- kertas penghargaan, tumpukan buku-buku kumal dan kitab suci yang sering dibukanya, menunjukkan bahwa ia merupakan kombinasi dari ilmuwan dan pecinta kitab suci.

Salah satu penemuannya yang menggemparkan dunia ilmu pengetahuan adalah ditemukannya informasi lain selain konstruksi Polipeptida yang dibangun dari kodon DNA. Ayat pertama yang mendorong penelitiannya adalah Surat “Fussilat” ayat 53 yang juga dikuatkan dengan hasil-hasil penemuan Profesor Keith Moore ahli embriologi dari Kanada.

artinya "Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu?

Penemuannya tersebut diilhami ketika Khatib pada waktu salat Jumat membacakan salah satu ayat yang ada kaitannya dengan ilmu biologi

Bunyi ayat tersebut adalah sebagai berikut: “…Sanuriihim ayatinaa filafaaqi wa fi anfusihim hatta yatabayyana lahum annahu ul-haqq…” Yang artinya; Kemudian akan Kami tunjukkan tanda-tanda kekuasaan kami pada alam dan dalam diri mereka, sampai jelas bagi mereka bahwa ini adalah kebenaran”. Hipotesis awal yang diajukan Dr. Ahmad Khan adalah kata “ayatinaa” yang memiliki makna “Ayat Allah”, dijelaskan oleh Allah bahwa tanda-tanda kekuasaanNya ada juga dalam diri manusia. Menurut Ahmad Khan ayat-ayat Allah ada juga dalam DNA ,Selanjutnya ia beranggapan bahwa ada kemungkinan ayat Alquran merupakan bagian dari gen manusia. Dalam dunia biologi dan genetika dikenal banyaknya DNA yang hadir tanpa memproduksi protein sama sekali. Area tanpa produksi ini disebut Junk DNA atau DNA sampah Kenyataannya DNA tersebut menurut Ahmad Khan jauh sekali dari makna sampah. Menurut hasil hasil risetnya, Junk DNA tersebut merupakan untaian firman-firman Allah sebagai pencipta serta sebagai tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berpikir. Sebagaimana disindir oleh Allah: “ Afala tafakaruun “ (apakah kalian tidak mau bertafakur atau menggunakan akal pikiran?). Setelah bekerjasama dengan adiknya yang bernama Imran, seorang yang ahli dalam analisis sistem, laboratorium genetiknya mendapatkan proyek dari pemerintah. Proyek tersebut awalnya ditujukan untuk meneliti gen kecerdasan pada manusia. Dengan kerja kerasnya Ahmad Khan berupaya untuk menemukan huruf Arab yang mungkin dibentuk dari rantai Kodon pada kromosom manusia. Sampai kombinasi tersebut menghasilkan ayat-ayat Al Qur’an. Akhirnya pada tanggal 2 Januari tahun 1999 pukul 2 pagi, ia menemukan ayat yang pertama “Bismillah ir Rahman ir Rahiim.Iqra bismirrabbika ladzi Khalq”, “Bacalah dengan nama Tuhanmu yang menciptakan”. Ayat tersebut adalah awal dari surat Al-A’laq yang merupakan surat pertama yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW di Gua Hira. Anehnya setelah penemuan ayat pertama tersebut ayat lain muncul satu persatu secara cepat Sampai sekarang ia telah berhasil menemukan 1/10 ayat Alquran. Dalam wawancara yang dikutip “Ummi” edisi 6/X/99, Ahmad Khan menyatakan: “Saya yakin penemuan ini luar biasa, dan saya mempertaruhkan karier saya untuk ini. Saya membicarakan penemuan saya dengan dua rekan saya; Clive dan Martin seorang ahli genetika yang selama ini sinis terhadap Islam. Saya menyurati dua ilmuwan lain yang selama ini selalu alergi terhadap Islam yaitu Dan Larhammar dari Uppsala University Swedia dan Aris Dreisman dari Universitas Berlin. Ahmad Khan kemudian menghimpun penemuan-penemuannya dalam beberapa lembar kertas yang banyak memuat kode-kode genetika rantai kodon pada cromosome manusia yaitu; T, C, G, dan A masing-masing kode Nucleotida akan menghasilkan huruf Arab yang apabila dirangkai akan menjadi firman Allah yang sangat mengagumkan. Di akhir wawancaranya Dr. Ahmad Khan berpesan “Semoga penerbitan buku saya “Alquran dan Genetik”, semakin menyadarkan umat Islam, bahwa Islam adalah jalan hidup yang lengkap. Kita tidak bisa lagi memisahkan agama dari ilmu politik, pendidikan atau seni. Semoga non muslim menyadari bahwa tidak ada gunanya mempertentangkan ilmu dengan agama. *****

Label:

Rabu, 20 Agustus 2008

Keajaiban Tumbuhan

Seorang mukmin berjalan di sebuah taman. Ia terpesona dengan keindahan taman yang merupakan kenikmatan Allah. Sesungguhnya, bagi yang sudi merenung, pada setiap benda hidup terdapat kebesaran-Nya. Sebagai contoh, tanaman merambat yang melingkarkan tubuhnya mengelilingi sebuah dahan atau benda lain, merupakan fenomena yang perlu dipikirkan secara seksama. Jika pertumbuhan tanaman ini direkam dan dipertunjukkan ulang dengan cepat, akan terlihat bahwa tanaman merambat ini bergerak seolah-olah ia adalah makhluk yang memiliki kesadaran. Ia seolah-olah melihat dahan yang berada tepat di hadapannya, lalu ia mengulurkan dirinya ke arah dahan tersebut dan mengikatkan diri ke dahan seperti tali lasso.  Seorang mukmin yang menyaksikan semua ini kembali sadar bahwa Allah telah menciptakan semua benda hidup, dan bahwa Dia menciptakannya sebagai sistem yang unik dan tanpa cacat. Ketika seseorang terus mengamati gerakan-gerakan tanaman ini, ia menemukan satu ciri menarik lain dari tumbuhan tersebut. Ia melihat bahwa batang tanaman merambat tersebut dengan kuat melekatkan dirinya di atas permukaan dimana ia berada dengan menjulurkan lengan-lengan sampingnya. Bahan yang kental yang diproduksi oleh tanaman yang tidak memiliki kesadaran tersebut merekat sedemikian kuat sehingga ketika tanaman ini dicoba untuk dipindahkan dengan cara menariknya dari tempat ia berada, maka cat yang ada ditembok akan ikut terangkat juga. Begitupun dengan pepohonan. Pernahkan kita memikirkan bagaimana air mencapai dedaunan yang tinggi? Tidaklah mungkin bagi air dalam sebuah tanki di bagian bawah bangunan anda untuk naik ke lantai yang lebih atas tanpa adanya sebuah tanki hidroforik atau mesin pompa air yang kuat. Anda tidak akan mampu memompa air kendatipun hanya sampai ke lantai pertama. Oleh karena itu, sudah seharusnya ada sistem pemompaan yang mirip dengan mesin hidrofonik yang dimiliki oleh pohon.  Allah telah menciptakan untuk tiap-tiap pohon semua sarana dan perlengkapan yang diperlukan. Tambahan lagi, sistem pemompaan di setiap pohon terlalu canggih dibandingkan dengan yang ada di bangunan tempat tinggal manusia.  Hal lain yang dapat dipikirkan berhubungan dengan dedaunan. Dedaunan itu sesungguhnya bukan bentuk sederhana seperti yang terlihat mata. Dedaunan, misalnya, adalah sesuatu yang rentan dan mudah rusak. Namun, daun-daun ini tidak kering kerontang karena panasnya terik sinar matahari yang menyengat. Ketika seorang manusia berada pada suhu 40oC dalam waktu yang sebentar, warna kulitnya berubah, ia menderita dehidrasi. Sebaliknya, daun mampu untuk tetap hijau di bawah panas matahari yang menyengat tanpa terbakar selama berhari-hari, bahkan berbulan-bulan meskipun sangat sedikit sekali jumlah air yang mengalir melalui pembuluh-pembuluhnya yang mirip benang. Ini adalah sebuah keajaiban penciptaan yang menunjukkan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu dengan ilmu yang tak tertandingi.  Begitulah, ketika menyusuri taman, kita memahami semua itu merupakan perwujudan sifat-Nya Yang Maha Indah (Al-Jamaal). Lihatlah: bunga daisy yang menguning. Kupu-kupu dengan ekornya yang indah meliuk di sela bunga. Kupu-kupu, misalnya, adalah makhluk yang sangat indah dan elok untuk dilihat. Kupu-kupu, yang memiliki sayap dengan simetri dan disain semacam renda yang demikian teliti sehingga terlihat seolah-olah dilukis dengan tangan, dengan warna yang harmoni dan dipenuhi fosfor sehingga berpendar, adalah bukti daya seni yang tak tertandingi dari ciptaan Allah. Banyaknya jenis tanaman dan pohon yang tak terhitung di muka bumi merupakan bagian dari keindahan ciptaan Allah. Bunga-bunga dengan warna yang beraneka-ragam dan berbagai bentuk pepohonan telah diciptakan sedemikian rupa sehingga memberikan kenyamanan bagi manusia. Seseorang yang memiliki keimanan akan berpikir bagaimana bunga seperti mawar, violet, daisy, hyacinth, anyelir, anggrek dan bunga-bunga lainnya memiliki permukaan yang sedemikian mulus, bagaimana mereka muncul dari biji-biji mereka dalam keadaan yang halus sama sekali tanpa ada lipatan-lipatan, bagaikan telah disetrika. Satu lagi keajaiban ciptaan Allah adalah aroma sedap yang menakjubkan dari bunga-bunga ini. Mawar, misalnya, memiliki wangi yang tidak pernah berubah yang selalu dikeluarkannya. Bahkan dengan teknologi paling maju sekalipun, bau yang menyamai mawar tidak dapat dibuat. Penelitian di laboratorium-laboratorium untuk menyerupai bau ini belum mendatangkan hasil yang memuaskan. Aroma parfum yang diproduksi dengan meniru bau mawar pada umumnya memiliki bau harum yang sedemikian kuat sehingga mengganggu orang. Tetapi bau asli dari bunga mawar tidak menimbulkan gangguan apapun bagi manusia. Orang yang beriman sadar bahwa segala sesuatu ini diciptakan Allah agar ia memuji-Nya. Sadar akan hal ini, seseorang yang menyaksikan keindahan kebun ketika sedang berjalan-jalan akan mengagungkan Allah seraya mengatakan, ''Maa syaa Allahu, laa quwwata illaa billaah (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)'' (QS. Al-Kahfi, 18: 39).        •             •      

Pohon Terus Tumbuh, Namun Seberapa Jangkung?

Dalam sebuah kajian tentang pohon-pohon terjangkung di dunia, para peneliti dari Northern Arizona University telah menyingkapkan faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan pohon. (1,2) Ada penciptaan yang nyata pada pohon. Sel-sel yang menyusun pohon tertata sedemikian agar membentuk akar, batang, kulit kayu, buluh air, cabang, dan daun. Sel-sel itu membentuk bagian-bagian yang membuat pohon bertahan hidup dengan melakukan fungsi-fungsi penting, dan ada suatu pembagian kerja yang tertata dan terencana di antara bagian-bagian itu. Di samping itu, sebatang pohon menyerupai sebuah pabrik kimia raksasa. Proses-proses kimia yang sangat rumit dijalankan dengan menimbang urut-urutan yang tanpa cela. Ada bukti bahwa organ-organ yang menjalankan proses-proses ini melakukan perhitungan bagaikan seperangkat komputer. Salah satu fakta yang paling mencolok adalah bahwa informasi tentang susunan dan sistem ini dimasukkan ke dalam DNA pohon, ketika masih berupa benih kecil bulat. Benih menaati perintah-perintah yang dimuat ke dalam DNA-nya, dan berubah menjadi sebuah struktur raksasa yang tak sesuatu pun dapat menyainginya dalam hal penampakan dan ukuran. Cara sebutir benih menyeruakkan akar dan berubah menjadi sebatang pohon setelah terdampar di tanah dan sedikit dilembabkan, merupakan suatu tanda nyata penciptaan Allah yang tiada cacatnya.   Cara pertumbuhan pada mahluk hidup yang menakjubkan ini berhenti setelah suatu titik tertentu adalah bagian dari keseimbangan yang diciptakan di Bumi oleh Allah. Jika sel-sel yang menyusun sebuah pohon mesti terus tumbuh secara tak terkendali, maka akibat-akibat mungkin timbul yang akan membawa akhir bagi kehidupan di Bumi.  Para ilmuwan yang meneliti faktor-faktor yang menentukan berapa banyak pohon dapat tumbuh melakukan sebuah kajian yang paling menakjubkan tentang pohon-pohon terjangkung di dunia. Dengan memanjat puncak pohon lebih dari 100 meter tingginya, para peneliti mencari kunci tentang faktor-faktor ini dengan melakukan pengukuran-pengukuran. Mereka memelajari lima pohon terjangkung dunia, termasuk pohon kayu merah (Sequia sempervirens) setinggi 112,7 meter yang memegang gelar pohon terjangkung sedunia. Pohon setinggi itu sama dengan gedung 30 tingkat. Sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa faktor utama yang menentukan tinggi sebuah pohon terletak pada tekanan mekanis ketinggian. Akan tetapi, disadari bahwa pohon memiliki struktur yang sangat kokoh yang sedemikian sehingga dapat mengatasi tegangan ini. Ini mendorong ke penelitian yang terpusat pada daya angkat air. Dalam penelitian tersebut, yang dilakukan sebuah kelompok yang dipimpin George Koch, ahli ekologi Northern Arizona University, sejumlah temuan pada alur berpikir ini diperoleh. Penelitian-penelitian yang dijalankan oleh para ilmuwan di sebuah lingkungan alamiah dan di bawah keadaan laboratorium ini menyingkapkan bahwa kendali utama bagi ketinggian pohon maksimum sesungguhnya adalah pasokan air ke puncak pohon. Air mencapai puncak pohon dengan cara transpirasi, dengan kata lain, dengan menguap lewat pori-pori di permukaan dedaunan. Transpirasi membawa air ke dalam tumbuhan lewat akar, dan naik ke puncak lewat sel-sel penyalur air dari jaringan xilem. Gerakan air ini mengatasi gaya gravitasi dan gesekan, dan air terus naik ke atas dalam bentuk sebuah buluh (kolom). Karena gaya gravitasi dan gesekan yang melawan gerakan air itu paling besar di puncak pohon, gaya yang mendorong air ke atas juga mencapai tingkat tertingginya di sana. Buluh-buluh air mampu mengatasi tegangan ini hingga suatu ambang pecah (fragmentasi). Yakni, suatu titik di mana gelembung muncul pada buluh air dan menghentikannya. Keadaan ini dikenal di kalangan ahli tumbuhan sebagai “embolisme”.  Koch dan para sejawatnya mengukur tegangan tertinggi buluh air pada puncak-puncak pohon-pohon kayu merah terjangkung. Pengukuran ini menyingkapkan bahwa teganan tertinggi dekat dengan titik embolisme. Pada saat yang sama, tingkat tegangan ini juga sebuah faktor yang mengendalikan seberapa jangkung pohon akan tumbuh. Tiga faktor lain yang menentukan ketinggian pohon juga tersingkap dalam penelitian itu.  Air yang mencapai daun-daun di puncak pohon biasanya akan memiliki pengaruh menyembur pada pertumbuhan sel. Akan tetapi, bertambahnya pengaruh gravitasi dan gesekan pada puncak pohon mengurangi daya alir air, sehingga membuat sel-sel di puncak kecil dan berdinding tebal. Akibatnya, dedaunan pada puncak pohon juga kecil dan padat. Kepadatan daun mencapai tingkat tertingginya di puncak pohon kayu merah. Ini menunjukkan bahwa perkembangan pohon hingga rentang tertentu tertahan. Maka, kepadatan daun di puncak pohon mewakili faktor kedua yang mengendalikan ketinggian.  Dedaunan yang kecil dan tebal di puncak pohon juga mengurangi fotosintensis yang dijalankan pada daerah ini. Pengaruh ini, yang menurunkan produktifitas fotosintesis, dikenali sebagai faktor ketiga yang menentukan ketinggian pohonKoch dan kelompoknya juga menetapkan bahwa tingkat CO2 pada dedaunan yang 100 meter tingginya adalah tingkat terendah yang teramati pada kadar CO2 atjosfer sekeliling. Ini membentuk faktor keempat: keterbatasan penyerapan CO2 yang terjadi lewat pori-pori daun.  Berdasarkan pada keempat faktor fisiologis ini, para ilmuwan mencoba menghitung ketinggian maksimum yang dengannya pohon dapat tumbuh. Hasilnya, mereka menyingkapkan bahwa pohon-pohon dapat mencapai ketinggian maksimum antara 122 dan 130 meter. Pengamatan-pengamatan bahwa pohon-pohon tumbuh rata-rata seperempat meter setahun mendukung lebih jauh pemikiran ini.  Faktor-faktor penghambat yang tersingkap dalam penelitian ini demikian penting bagi keseimbangan ekologis. Sebagai rangkuman, fakta-fakta bahwa:   “Air yang naik melawan gaya-gaya gravitasi dan gesekan tidak dapat melewati suatu tingkat tertentu,” “Dedaunan tumbuh lebih kecil dan lebih padat,” “Ada pengurangan produktifitas fotosintesis, dan” “Serapan CO2 yang diperlukan dalam fotosintesis merosot hingga ke minimum,” berarti bahwa pohon dihalangi dari tumbuh melewati suatu titik tertentu. Dengan cara ini, keseimbangan alamiah yang terwujudkan oleh pengaruh saling bantu sejumlah faktor-faktor hidup dan tak-hidup tidak terancam oleh pertumbuhan pohon yang tak terkendali. Dengan memandang dari sudut ini, penelitian ini membentuk contoh terakhir bagaimana proses-proses kehidupan pada mahluk hidup mendukung keseimbangan luas di alam, dan betapa sempurnanya semua ini telah diatur. Tiada keraguan bahwa tiap-tiap faktor ini adalah sebuah sebab yang mewujud atas kehendak Allah. Setiap tahap, dari mengecambahnya benih, benih menjadi semak, dan semak menjadi pohon, dan pohon tumbuh hingga ia berhenti, terjadi di bawah kendali Allah Mahakuasa. Setiap tahap dalam kehidupan pohon, setiap kegiatan yang berkaitan dengan biologinya, adalah perwujudan dari kekuasaan Allah yang tanpa batas.  Dalam satu ayat Al Qur'an, Allah berfirman:      

“Dan Allah telah meninggikan langit dan meletakkan neraca (keseimbangan).” (QS Ar Rahman, 55:7)

© 2005 Harun Yahya International. Hak Cipta Terpelihara. Semua materi dapat disalin, dicetak dan disebarkan dengan mencantumkan sumber situs web ini info@harunyahya.com

Label:

Kamis, 14 Agustus 2008

Pohon Para Syuhada Di Bint Jbeil, Nama Baru Untuk Bint Jbeil: “Ibukota Yang Dipenuhi Keajaiban Allah”

Ahad, 5 Ogos 2007 (Bint Jbeil- Ratusan para pelawat terus menyerbu Bint Jbeil, sebuah bandar di Selatan Lebanon yang digelar sebagai sebuah ibukota kepada Perjuangan Islam, datang daripada seluruh pelusuk Lebanon dan dunia untuk menyaksikan sendiri ‘Pohon Para Syuhada’, sebatang pohon yang dipotong pada tahun 2005 dan dipamerkan di dalam dewan utama bandar itu sebagai mengingati para pejuang yang telah syahid dalam peperangan dengan Israel) Pada hari Rabu, 1 Ogos 2007, pohon tersebut mengejutkan penduduk-penduduk bandar tersebut apabila dedaunan hijau semulajadi tumbuh daripada dahan-dahannya. Dahan-dahan itu juga dikelilingi oleh titisan-titisan yang harum baunya yang keluar daripada sebuah garisan keretakan yang secara tiba-tiba wujud pada pohon tersebut. Pohon tersebut dipenuhi dengan kepingan-kepingan kayu kecil yang terukir nama-nama para syuhada di atasnya dan ia dicat dengan warna coklat gelap, sebagai simbolik kepada warna tanah di kawasan itu yang telah menyerap darah-darah para syuhada. Selepas perang dengan Israel pada Julai 2006 yang lepas, sejumlah 43 lagi kepingan kayu tersebut ditambah pada pohon itu yang terukir di atasnya nama-nama para syuhada yang syahid dalam peperangan yang terbaru itu. Para penduduk bandar tersebut merasa sangat kagum apabila mendapati jumlah dedaunan yang tumbuh daripada dahan-dahan tersebut jumlahnya adalah 43 helai. Minggu ini, Bint Jbeil mengenang semula jasa-jasa para syuhada tersebut yang mengorbankan jiwa mereka setahun yang lalu dalam peperangan dengan Israel. Waktu di mana kejadian ini berlaku adalah dianggap sebagai keajaiban daripada Allah sebagai sanjungan kepada para syuhada tersebut. "Pada malam Sabtu yang lalu, kami menganjurkan sebuah majlis sambutan untuk meraikan kemenangan dalam perang setahun yang lalu," kata seorang penduduk."Kami tempat duduknya di dalam dewan itu, beliau menanyakan tentang pohon itu dan melihatnya dengan penuh hormat setelah Haji Selim Bazzi (seorang yang terhormat di bandar itu) menerangkan kepadanya mengenai idea monumen berkenaan dan bagaimana ia dibuat. Tiada sebarang daun pun yang kelihatan pada waktu itu. Segalanya adalah seperti biasa". Para imigran Lebanon telah menempah tiket-tiket penerbangan daripada Amerika, Kanada dan Australia, sementara yang lain daripada kawasan-kawasan yang berlainan di Afrika dan rantau Teluk, telah mula memenuhi bandar ini untuk melihat sendiri monumen itu. “Bint Jbeil telah digelar sebagai Ibukota Perjuangan dan Pembebasan, ibu kepada para syuhada dan sebuah kota para pelaksana revolusi,” komen daripada penduduk yang lain, “Kini ia mempunyai nama yang baru : Ibukota Yang Dipenuhi Keajaiban Allah. Semoga Allah melimpahkan rahmatnya ke atas bandar yang suci ini dan para syuhadanya serta para pejuangnya dan semoga Allah merahmati sesiapa sahaja yang mempunyai sebuah hati yang murni dan yang mahu mengambil pengajaran daripadanya.Allaahu Akbar!Selawat!!! Isnin, 6 Ogos 2007 Keajaiban Pokok Ini Adalah Satu Anugerah Allah Untuk Seluruh Manusia Sebagai Petunjuk Kepada Ketinggian Darjat Dan Maqam Para Syuhada Di Bint Jbeil Yang Sanggup Menyabung Nyawa Mereka Untuk Menghadapi Kezaliman Israel di Lebanon...Allaahu Akbar!!! Syuhada2

Syuhada12Syuhada13

Subhaanallah...Jelas kelihatan daun-daun segar tumbuh di celah-celah pohon yang telah mati...Sungguh! Ia menjadi tanda bagi orang-orang berfikir... Inilah wajah pemilik pohon yang penuh dengan keajaiban itu...Semoga Allah sentiasa merahmatinya...

Label:

Rabu, 13 Agustus 2008

bulan pernah terbelah?

Artikel Bebas 02 Januari 2007 - 01:23 Bulan Pernah Terbelah ? Benarkah peristiwa menakjubkan 14 abad yabg lalu saat Rasulullah dengan izin Allah membelah bulan?. Apapun yang datang dari Allah dan Rasulnya masuk akal atau tidak maka tiada pilihan untuk menolaknya. Karena sebuah penolakan adalah sbuah jawaban sedekat apa Iman kita pada kebenaran itu?. Untaian Risalah berikut smoga bisa menambah keyakinan kita akan sebuah kebenaran,.. . kebenaran yang mutlak dari-Nya.  Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari qiamat, dan bulan pun telah terbelah (Q.S. Al-Qamar: 1)" Apakah kalian akan membenarkan kisah yang dari ayat Al-Qur'an ini menyebabkan masuk Islamnya pimpinan Hizb Islami Inggris ??Di bawah ini adalah kisahnya:  Dalam temu wicara di televisi bersama pakar Geologi Muslim, Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar, salah seorang warga Inggris mengajukan pertanyaan kepadanya, apakah ayat dari surat Al-Qamar di atas memiliki kandungan mukjizat secara ilmiah ?  Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawabnya sebagai berikut:  Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Sejak beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan di Univ. Cardif, Inggris bagian barat, dan para peserta yang hadir bermacam-macam, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an. Salah seorang pemuda yang beragama muslim pun berdiri dan bertanya, "Wahai Tuan, apakah menurut anda ayat yang berbunyi [Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah] mengandung mukjizat secara ilmiah ? Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjagkaunya.  Dan tentang terbelahnya bulan, maka itu adalah mukjizat yang terjadi pada Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi-nabi sebelumnya. Dan mukjizat yang kelihatan, maka itu disaksikan dan dibenarkan oleh setiap orang yang melihatnya. Andai hal itu tidak termaktub di dalam kitab Allah dan hadits-hadits Rasulullah, maka tentulah kami para muslimin di zaman ini tidak akan mengimani hal itu. Akan tetapi hal itu memang benar termaktub di dalam Al-Qur'an dan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wassalam. Dan memang Allah ta'alaa benar-benar Maha berkuasa atas segala sesuatu.  Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah. Orang-orang musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, 

Maka Rasulullah pun berdiri dan terdiam, lalu berdoa kepada Allah agar menolongnya. Maka Allah memberitahu Muhammad agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Maka Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan, dan terbelahlah bulat itu dengan sebenar-benarnya. Maka serta-merta orang-orang musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar-benar telah menyihir kami!" Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada ditempat itu. Maka mereka pun pada menunggu orang-orang yang akan pulang dari perjalanan. Maka orang-orang Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, maka orang-orang musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?"Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah menjadi dua dan saling menjauh masing-masingnya kemudian bersatu kembali....!!"Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir (ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: 

Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda-tanda kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus" , dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap ....sampai akhir surat Al-Qamar.  Ini adalah kisah nyata, demikian kata Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar. Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai tuan, bolehkah aku menambahkan? ?"  Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab: Dipersilahkan dengan senang hati."  Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama-agama (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna-makna Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku membuka-buka terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah...  Maka aku pun bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal?? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali?? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu??? Maka, aku pun menghentikan dari membaca ayat-ayat selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan sehari-hari. Akan tetapi Allah Yang Maha Tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran. Maka aku pun suatu hari duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi diantara presenter seorang Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS.  Ketiga pakar antariksa tersebut pun menceritakan tentang dana yang begitu besardalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan. Presenter pun berkata, " Andai dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak berguna". Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik segi kedokteran, industri, dan pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia-sia, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia.  Dan diantara diskusi tersebut adalah tentang turunnya astronot menjejakkan kakiknya di bulan, dimana perjalanan antariksa ke bulan tersebut telah menghabiskan dana tidak kurang dari 100 juta dollar. Mendengar hal itu, presenter terperangah kaget danberkata, "Kebodohan macam apalagi ini, dana begitu besar dibuang oleh AS hanya untuk bisa mendarat di bulan?" Mereka pun menjawab, "Tidak, ..!!! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun. Maka presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai sehingga demikian mahal taruhannya. Mereka menjawab,  "Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali.!!! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akanhal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batuan-batuan yang terpisah terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Maka kami pun meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin telah terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali".  Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, "Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, "Mukjizat (kehebatan) benar-benar telah terjadi pada diri Muhammad sallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar-benar telah mengolok-olok AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, 100 juta dollar lebih, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin !!!! Maka, agama Islam ini tidak mungkin salah ... Maka aku pun berguman, "Maka, aku pun membuka kembali Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar, dan ... saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam.  Diterjemahkan oleh: Abu Muhammad ibn Shadiq

Label:

Selasa, 12 Agustus 2008

Rencana Allah atas Penciptaan Emas dan Perak

   Ulama besar Imam Ghazali (1058 M—1111 M) dalam bukunya yang legendaris Ihya Ulumuddin mengungkapkan bahwa Allah menciptakan emas dan perak agar keduanya menjadi ‘Hakim’ yang adil dalam memberikan nilai atau harga, dengan emas dan perak pula manusia bisa memperoleh barang-barang yang dibutuhkannya. Yang dimaksud oleh Imam Ghazali dengan emas dan perak dalam bukunya tersebut adalah Dinar yaitu uang yang dibuat dari emas 22 karat dengan berat 4.25 gram, dan Dirham yaitu uang yang dibuat dari perak murni seberat 2.975 gram. Standar berat mata uang Dinar dan Dirham ini mengikuti Hadits Rasulullah SAW, “Timbangan adalah Timbangan Penduduk Makkah...” (HR. Abu Daud dan Nasa’i), kemudian dikuatkan kembali dalam bentuk hubungaan berat antara Dinar dan Dirham oleh Khalifah Umar bin Khattab sekitar 400 tahun sebelum Imam Ghazali menulis buku tersebut. Dinar dan Dirham memang sudah ada sejak sebelum Islam lahir, karena Dinar (Dinarium) sudah dipakai di Romawi sebelumnya dan Dirham sudah dipakai di Persia. Kita ketahui bahwa apa-apa yang ada sebelum Islam namun setelah turunnya Islam tidak dilarang atau bahkan juga digunakan oleh Rasulullah SAW– maka hal itu menjadi ketetapan (Taqrir) Rasulullah SAW yang berarti menjadi bagian dari ajaran Islam itu sendiri, Dinar dan Dirham masuk kategori ini. Di lain pihak apa-apa yang ada sebelum Islam, kemudian dilarang oleh Islam melalui Al Qur’an, atau Al Hadits maka hal tersebut tidak boleh diiikuti oleh Umat Islam. Contoh yang terakhir ini adalah berjudi, berzina, minuman keras, riba dlsb. Di Al Qur’an ketika Allah menceritakan tentang pemuda Ashabul Kahfi, juga menyebut mata uang yang dipakai oleh pemuda tersebut adalah mata uang perak (QS 18:19) – yang dikenal kemudian sebagai Dirham – yang menurut para ilmuwan terjadi sekitar pertengahan abad ke 3 Masehi atau kurang lebih 3 abad sebelum Islam.

Pertanyaannya adalah apakah Dinar dan Dirham yang dipakai sejak pra-Islam, kemudian terus dipakai dimasa Rasulullah S.A.W, dicetak pertama kali di dunia Islam (Dirham) pada zaman Umar bin Khattab dan kemudian dipakai oleh seluruh umat Islam sampai runtuhnya kekhalifahan Usmaniah di Turki tahun 1924, bisa pula kita pakai dalam kehidupan sehari-hari umat Islam di jaman modern sekarang ini ?. Jawabannya adalah pasti bisa !,

kaidahnya adalah sebagai agama akhir zaman - tidak ada satupun ajaran Islam yang out of date. Tinggal tantangannya ada pada diri kita sendiri yang hidup di zaman ini untuk dapat mengimplementasikan solusi yang mengikuti ajaran Islam ini dengan menyeluruh atau kaffah – dan kita kembalikan kepada inti ajaran Al Qur’an dan al Hadits untuk segala permasalahan yang kita hadapi. 

Minggu, 10 Agustus 2008

Dinar,Dirham

Introduction  The return to a form of trading and business transactions which have blessing and spiritual benefit, along material gain, is the most pressing issue of our time. The reason is that all forms of oppression, destruction of the natural resources of our planet and injustice between poor and rich, all are ultimately based upon the rule of usury and the dominant financial and economic ethos. The return to a healthy and equitable way of conducting business has many stages and implies the restoration of many lost institutions and procedures which prevailed until the hegemony of the present usurious institutions. The most significant step in this progress will be the recovering of a currency system of real money and the progressive abolition of symbolic money printed in paper and fictitious currency manipulated in speculative markets and gambling exchange markets. The gold dinar and Silver dirham have been universally accepted means of exchange for thousands of years and are beginning to be recognised as the only way to return to sanity and fairness. Simultaneously, the use of fully gold backed e-dinar in markets where the physical gold and silver coins are also in circulation, the formulas of investment for trading (qirad) shareholding for production (shirkat) and the trusted forms of representation with equitable profits (wakala and qafila) will accompany the restoration of Islamic Trade. The consequences of this process will be many, we will see the creation of an Islamic Trade Bloc with a common currency, The Islamic Gold Dinar and Silver Dirham. Then, the reunification of the Muslim Ummah, the reshaping of the power balance in the world, the end of the dollar supremacy and the end of oligarchies of millionaires and billionaires, in favour of the poor and progress which will benefit the people, not the corporations.

We want to make a contribution and be part of this unstoppable historic change by having always a relevant news and interesting articles, documents and research on the subject.

History of the Dinar and Dirham  In the beginning the Muslims used gold and silver by weight and the dinar and dirhams that they used were made by the Persians. The first dated coins that can be assigned to the Muslims are copies of silver dirhams of the Sassanian Yezdigird III, struck during the Khalifate of Uthman, radiy'allahu anhu. These coins differ from the original ones in that an Arabic inscription is found in the obverse margins, normally reading "in the Name of Allah". Since then the writing in Arabic of the Name of Allah and parts of Qur'an on the coins became a custom in all mintings made by Muslims. Under what was known as the coin standard of the Khalif Umar Ibn al-Khattab, the weight of 10 dirhams was equivalent to 7 dinars (mithqals) In the year 75 (695 CE) the Khalifah Abdalmalik ordered Al-Hajjaj to mint the first dirhams, thus he established officially the standard of Umar Ibn al-Khattab. In the next year he ordered the dirhams to be minted in all the regions of the Dar al-Islam. He ordered that the coins be stamped with the sentence: "Allah is Unique, Allah is Eternal". He ordered the removal of human figures and animals from the coins and that they be replaced with letters. This command was then carried on throughout all the history of Islam. The dinar and the dirham were both round, and the writing was stamped in concentric circles. Typically on one side it was written the "tahlil" and the "tahmid", that is, "la ilaha ill'Allah" and "alhamdulillah"; and on the other side was written the name of the Amir and the date. Later on it became common to introduce the blessings on the Prophet, salla'llahu alayhi wa sallam, and sometimes, ayats of the Qur'an. Gold and silver coins remained official currency until the fall of the Khalifate. Since then, dozens of different paper currencies were made in each of the new postcolonial national states created from the dismemberment of Dar al-Islam. Allah says in the Qur'an: And amongst the People of the Book there are those who, if you were to entrust them with a treasure (qintar), he would return it to you. And amongst them is he who, if you were to entrust him with a dinar would not return it to you, unless you kept standing over him. Qur'an (3,75) Qadi Abu Bakr Ibn al-Arabi, the greatest authority on Qur'anic Law wrote in his famous "Ahkam al-Qur'an" about this ayat: "The benefit that can be taken from this is the prohibition of entrusting the People of the Book with goods". Qadi Abu Bakr said: "The question concerning entrusting property is legislated by the text of Qur'an." This means that the ayat is a legal judgement of absolute validity and of the greatest importance to the deen. Entrusting wealth to non-Muslims is not allowed, but furthermore, taking a non-Muslim as a partner outside Dar al-Islam (where we stand over them) is extremely restricted, because they might cheat or might use our wealth in forbidden transactions. Since paper-money is a promise of payment, can it be permitted to trust the issuers while they hold the payment (our property) outside our jurisdiction? History has also demonstrated repeatedly that paper money has been a permanent instrument of default and cheating the Muslims. In addition, Islamic Law does not permit the use of a promise of payment as a medium of exchange.

What are the Dinar and Dirham

The Islamic Dinar is a specific weight  of 22k gold equivalent to 4.25 grammes. The Islamic Dirham is a specific weight of pure silver equivalent to 3.0 grammes.
According to Islamic Law... The Islamic Dinar is a specific weight of 22k gold (917.) equivalent to 4.25 grams. The Islamic Dirham is a specific weight of pure silver equivalent to 3.0 grams. Umar Ibn al-Khattab established the known standard relationship between them based on their weights: "7 dinars must be equivalent to 10 dirhams." "The Revelation undertook to mention them and attached many judgements to them, for example zakat, marriage, and hudud, etc., therefore within the Revelation they have to have a reality and specific measure for assessment [of zakat, etc.] upon which its judgements may be based rather than on the non-shari'i [other coins]. Know that there is consensus [ijma] since the beginning of Islam and the age of the Companions and the Followers that the dirham of the shari'ah is that of which ten weigh seven mithqals [weight of the dinar] of gold. . . The weight of a mithqal of gold is seventy-two grains of barley, so that the dirham which is seven-tenths of it is fifty and two-fifths grains. All these measurements are firmly established by consensus." Ibn Khaldun, Al-Muqaddimah How are the Islamic dinar used? 1.- The Islamic Dinar can be used to save because they are wealth in themselves. 2.- They are used to pay zakat and dowry as they are requisite within Islamic Law. 3.- They are used to buy and sell since they are a legitimate medium of exchange. Uses of the Dinar and Dirham  Gold and silver are the most stable currency the world has ever seen From the beginning of Islam until today, the value of the Islamic bimetallic currency has remained surprisingly stable in relation to basic consumable goods: A chicken at the time of the Prophet, salla'llahu alaihi wa sallam, cost one dirham; today, 1,400 years later, a chicken costs approximately one dirham. In 1,400 years inflation is zero. Could we say the same about the dollar or any other paper currency in the last 25 years? In the long term the bimetallic currency has proved to be the most stable currency the world has ever seen. It has survived, despite all the attempts by governments to transform it into a symbolic currency by imposing a nominal value different from its weight. Reliability Gold cannot be inflated by printing more of it; it cannot be devalued by government decree, and unlike paper currency it is an asset which does not depend upon anybody's promise to pay. Portability and anonymity of gold are both important, but the most significant fact is that gold is an asset that is no-one else´s liability. All forms of paper assets: bonds, shares, and even bank deposits, are promises to repay money borrowed. Their value is dependent upon the investor's belief that the promise will be fulfilled. As junk bonds and the Mexican peso have illustrated, a questionable promise soon loses value. Gold is not like this. A piece of gold is independent of the financial system, and its worth is underwritten by 5,000 years of human experience.